TEKNOLOGI SPEECH TO SPEECH SEBAGAI PENERJEMAH BAHASA
Hadirnya teknologi informasi berdampak pada berbagai perubahan dan menjadikan mudahnya melakukan
pekerjaan-pekerjaan manusia dalam berbagai bidang, misalnya saja dalam bidang
Komunikasi. Manusia berkomunikasi untuk dapat menyampaikan atau mengungkapkan pikiran, gagasan, keinginan maupun perasaan kepada individu lain dengan menggunakan bahasa yang dihasilkan dari alat ucap manusia
(mulut). Setiap Negara tentu mempunyai bahasa masing-masing yang tentunya
beragam baik dari segi penulisan, pelafalan maupun penamaan
pada segala sesuatunya. Perbedaan tersebut terkadang menjadi kendala bagi
satu individu dengan individu lainnya yang
memiliki latar belakang dari negara yang berbeda dalam berkomunikasi.
Terdapat beragam bahasa
yang ada di seluruh dunia, dimana dalam mempelajarinya
tidaklah mudah dan membutuhkan waktu. Metode dalam mempelajari bahasa saat ini sudah cukup banyak, seperti misalnya saja metode berupa
kursus bahasa dan sebagainya. Namun, saat ini manusia dituntut menciptakan
sebuat metode baru yang lebih praktis dan mudah. Metode ini menggunakan alat yang telah hadir dalam
kehidupan manusia, bahkan alat ini telah
menjadi seperti asisten kecil yang selalu menemani disetiap aktivitas.
Yap, alat ini dikenal dengan sebutan smartphone. Smartphone
inilah yang akan menjadi alat bantu dalam mempermudah komunikasi secara
langsung antar individu yang menggunakan bahasa berbeda. Didalam smartphone
tersebutlah yang akan menjadi media untuk aplikasi penerjemah bahasa. Pengguna
dapat mengatur bahasa terjemahan sesuai dengan bahasa yang dikehendaki,
sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan mudah walaupun menggunakan bahasa
yang berbeda. Oleh karena itu hadir lah suatu inovasi teknologi yaitu speech to
speech. Aplikasi ini berbasis speech recognition dengan konsep speech to text
atau text to speech dan speech to act.
·
GAGASAN
IDE
Munculnya teknologi aplikasi speech to speech ini terdorong
karena dengan adanya globalisasi. Globalisasi mengharuskan adanya interaksi
sesama manusia. Manusia perlu melakukan
interaksi dalam hal
melangsungkan kehidupannya
sebagai makhluk sosial, maka disinilah peran penting membangun komunikasi yang
lancar antar individu di berbagai Negara. Proses pertukaran informasi lintas negara inilah
yang kadang mengalami suatu kendala dalam hal bahasa, karena dalam
berkomunikasi setiap warga negara memiliki ciri khas dari bahasanya masing-masing. Lantas dengan hadirnya kendala
inilah yang akhirnya menjadi dasar munculnya teknologi speech to speech
berbasis speech recognition dan diaplikasikan dalam bentuk penerjemah bahasa.
·
CARA
KERJA SPEECH RECOGNITION
Speech recognition
adalah proses identifikasi suara berdasarkan kata yang diucapkan dengan
melakukan konversi sebuah sinyal akustik, yang ditangkap oleh audio device
(perangkat input suara). Speech Recognition juga merupakan sistem yang
digunakan untuk mengenali perintah kata dari suara manusia dan kemudian
diterjemahkan menjadi suatu data yang dimengerti oleh komputer. Dari
perkembangan sistem speech recognition, muncul konsep baru yaitu speech to
speech, dimana pada konsep iniakan menerjemahkan masukan dan keluaran berupa
suara.
Speech recognition ini memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali dan memahami kata-kata yang
diucapkan dengan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut
dengan suatu pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat. Kata-kata yang
diucapkan diubah bentuknya menjadi sinyal digital dengan cara mengubah gelombang
suara menjadi sekumpulan angka yang kemudian
disesuaikan dengan kode-kode tertentu untuk mengidentifikasi kata-kata
tersebut. Hasil dari identifikasi kata yang diucapkan dapat ditampilkan dalam bentuk tulisan atau dapat
dibaca oleh perangkat teknologi sebagai sebuah komando untuk melakukan suatu
pekerjaan, misalnya penekanan tombol pada telepon genggam yang dilakukan secara
otomatis dengan komando suara
Speech recognition
menggunakan alat pengenalan ucapan,
yang sering disebut dengan speech recognizer, dimana membutuhkan
sampel kata sebenarnya yang diucapkan dari pengguna. Sampel kata akan di digitalisasi,
disimpan dalam komputer dan kemudian digunakan sebagai basis data dalam mencocokkan
kata yang diucapkan selanjutnya. Sebagian besar alat pengenal ucapan sifatnya
masih tergantung kepada pengeras
suara.
· HADIRNYA
TEKNOLOGI SPEECH TO SPEECH
Seiring perkembangan zaman, konsep penerjemah bahasa yang ada
masih berbasis speech to text dan speech to act. Namun kedua teknologi ini masih
dirasa kurang akurat dan terkadang masih ditemukan kerancuan dalam mendeteksi
dan menerjemahkan bahasa. Selain
kerancuan dalam penerjemahan kalimat,
selang waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan terjemahan berupa suarapun menjadi lebih lama disebabkan
oleh adanya proses penerjemahan ke teks terlebih dahulu.
Demi menjawab kebutuhan manusia dalam berkomunikasi dengan perbedaan
bahasa, dibutuhkan aplikasi penerjemah yang
dapat berjalan secara real time. Aplikasi diterapkan pada kehidupan sehari-hari yang bekerja dengan
merubah masukan dan keluaran berupa suara menjadi suara berbasis speech
recognition dengan konsep speech to speech. Aplikasi penerjemah langsung percakapan adalah gabungan
dari beberapa konsep teknologi yang telah ada sebelumnya namun lebih dikembangkan
yang akan menambah tingkat keakuratan
dan ketepatan dalam penggunaan kosakata percakapan.
· CARA
KERJA TEKNOLOGI SPEECH TO SPEECH
Teknologi speech to speech dalam aplikasi penerjemah ini
dikembangkan dengan menggunakan teknologi algoritma yang lebih pendek. Algoritma
dari konsep ini dimulai dengan adanya pengenalan suara menggunakan voice synthesizer yang akan dicocokkan pada
database perekaman kata dan kalimat.
Database tersebut didapat dari hasil kerja sama dengan Google Corporation.
Pencocokkan kata dan kalimat dibagi dalam dua aspek, aspek pertama dimana akan
mencocokkannya berdasarkan bahasa Negara yang digunakan sedangkan pada aspek
kedua berdasarkan tata bahasanya. Setelah proses pengenalan kata maupun kalimat,
proses selanjutnya adalah dengan langsung mengeluarkannya kembali dalam bentuk suara sesuai dengan bahasa yang
dipilih untuk penerjemahan.
Terdapat empat jenis teknik yang diterapkan pada sistem ini yaitu:
- Sistem Single-ended pre-recording bekerja untuk mempengaruhi medium perekaman pada saat pemasukan suara oleh pengguna.
- Single-ended hiss reduction bekerja dengan mengurangi kebisingan suara yang terjadi, termasuk sebelum dan sesudah proses pemasukan suara dengan baik seperti untuk aplikasi yang diterapkan pada penyiaran radio atau televisi secara langsung.
- Single-ended surface noise reduction diaplikasikan untuk memainkan kembali daripada perekaman pengucapan suara untuk melemahkan suara dari permukaan suara sekeliling, suara ledakan secara pendek yang tajam disekeliling pengguna dan permukaan yang tidak sejajar dengan pengguna.
- Dual-ended system memiliki proses pemasukan suara dengan menambah penekanan suara yang dimasukkan untuk dikenali dan kemudian melakukan prosessebaliknya yaitu berupa pelemahan tekanan suara dalam menejermahkannya kepada pengguna, dimana pada proses ini akan membuat suara yang dimasukkan dapat dengan mudah ditangkap.
· TUJUAN
DAN MANFAAT
Penerapan teknologi speech to speech ini diaplikasikan
kedalam bentuk teknologi penerjemah langsung percakapan pada smartphone yang
berbasis speech recognition bertujuan untuk
mempermudah manusia dalam berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda. Jadi,
bahasa bukan lagi
kendala untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi
satu sama lain. Selain itu, teknologi
ini mampu menjawab tantangan globalisasi dimana manusia di seluruh dunia
saling berinteraksi. Teknologi speech to speech ini yang di aplikasikan sebagai
penerjemah ini dapat dijadikan media pembelajaran yang dilakukan oleh masing-masing
individu dalam hal pelafalan suatu bahasa,
misalnya bagi para pelajar sekolah dalam kegiatan pembelajaran bahasa asing.
Teknologi ini juga dapat membantu seseorang dalam kegiatan travelling ke
berbagai Negara untuk mempermudah komunikasi dengan warga sekitarnya, ataupun
bagi para pekerja yang berada diluar negri atau merantau tentu teknologi ini
diharapkan dapat lebih bermanfaat.
Daftar Pustaka: