Kamis, 16 Januari 2020


APLIKASI WAZE





·         Fungsi
Fungsi utama dari Waze adalah Bernavigasi dengan kendaraan dengan kalkulasi rute (Routing) untuk mencapai suatu lokasi atau tujuan. Fungsi lain yang bisa dimanfaatkan dari Waze adalah informasi situasi jalan/lalu lintas antar sesama penggunanya baik secara pasif maupun aktif, dimana di Indonesia saat ini fungsi yang kedua cukup dominan dibandingkan dengan fungsi utama (kalkulasi rute).
Waze juga hadir dengan tampilan yang lebih lengkap dan jelas. Peta yang ditawarkan lebih berwarna dengan keterangan yang cukup membantu pengguna. Bahkan, Waze menghadirkan tingkat kemacetan dalam tiga kategori yakni Moderate, Heavy hingga Standstill. Ini akan semakin membantu pengguna dalam perjalanan dan opsi pemilihan rute tercepat yang dapat diakses oleh pengguna.

·         Manfaat
Aplikasi Waze memiliki beberapa ragam fitur untuk menunjang dalam penggunaanya, berikut merupakan beberapa manfaat dari fitur pada aplikasi Waze antara lain :
Ø  Pengguna dapat melakukan pencarian tujuan atau alamat secara langsung melalui keterangan pada daftar kontak telepon pengguna. Panduan arah yang diberikan oleh aplikasi Waze juga sesuai dengan navigasi (Turn by Turn) dan dilengkapi dengan pengucapan nama jalan saat bernavigasi (Text-To-Speech/TTS)
Ø  Pengguna dapat menggunakan fitur ganjil-genap, sehingga mendapatkan informasi tentang jalur mana saja yang harus dihindari. Aplikasi Waze secara otomatis akan melakukan rerouting dan memberikan arahan rute lintasan dengan menyesuaikan implementasi ganjil genap tersebut.
Ø  Pengguna mendapatkan informasi kondisi jalan secara update apabila terjadi kecelakaan, bahaya, operasi razia dari polisi dan penutupan jalan. Hal ini sesuai dengan tagline Waze yakni “Outsmarting Traffic, Together”. Pengguna bisa mendapat laporan kondisi lalu lintas terkini dari pengguna lainnya dan komunitas penyunting peta Waze secara real time dan lebih detail.
Ø  Pengguna dapat terbantu untuk mengetahui lokasi SPBU dan harga SPBU termurah pada rute terdekat, dikarenakan PT Pertamina (Persero) Tbk sudah menyiapkan peta Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) yang berkerja sama dengan aplikasi Waze.

·         Cara Kerja
Waze bekerja berdasarkan dari dua jenis data yang berbeda. Yang pertama adalah data yang berdasarkan dari Map Community dan yang kedua adalah data yang berdasarkan dari User Report.
1.       Map Community adalah para pengguna (user) yang aktif memberikan update terhadap peta yang ada di daerahnya. Jadi, awalnya Waze memberikan data peta yang berdasarkan dari Google Map, dan kemudian para Map Editor memberikan tambahan-tambahan ke dalam peta dari Google Map tersebut. Bisa dibilang, jika awalnya Google Map itu ibarat kata seperti sebuah peta buta yang masih kosong dan hanya berisikan data mentah saja, kemudian setelah diolah oleh para Map Editor, peta tersebut menjadi peta kaya yang berisikan data-data yang lebih detail.
2.       User Report adalah informasi data yang diberikan oleh para pengguna Waze atau sering disebut sebagai Wazer. Data ini bersifat real time, atau aktual berdasarkan dari data langsung di lapangan. Data-data yang dikumpulkan dari para Wazer ini seperti informasi kemacetan, posisi polisi, kondisi jalan, kecelakaan, hambatan cuaca, sampai dengan laporan kendaraan mogok. Data-data inilah yang sangat diandalkan oleh Waze untuk memberikan saran navigasi untuk menghindari kemacetan.

Ø  Cara Waze bekerja saat User Reporting
Selain data-data mengenai peta dan lalu lintas yang didapat secara real time, Waze pada dasarnya adalah aplikasi yang memanfaatkan teknologi GPS sebagai nyawanya. Waze menggunakan GPS untuk mengambil lokasi dari seluruh Wazer dan kemudian memasukkannya ke dalam sistem otomatis yang bekerja di balik layar. Setiap kali ada Wazer yang memberikan informasi data, maka data tersebut akan dianalisa secara otomatis untuk menentukan tingkat akurasinya. Contohnya, ada seorang Wazer yang memberikan laporan bahwa di posisinya terjadi kemacetan dengan tingkat kemacetan Heavy.
Maka sistem Waze akan segera melakukan ping lokasi GPS di posisi Wazer tersebut untuk menandai lokasi yang dikatakan mengalami kemacetan. Reputasi si Wazer tersebut juga kemudian akan diperiksa, apakah dia adalah Wazer yang kompeten atau tidak. Semakin kompeten, maka semakin dipercaya pula data yang diberikan, sehingga proses otomatisasi akan berjalan lebih cepat. Berdasar data GPS jugalah, si Wazer tersebut kemudian 'diamati' melalui satelit GPS untuk menentukan kecepatan pergerakannya di dalam kemacetan. Dari sana maka juga bisa ditentukan sebenarnya Wazer tersebut berada di tingkat kemacetan seperti apa, apakah benar berada di Heavy Traffic.
Sementara Waze memantau Wazer tersebut lewat GPS, apabila ada Wazer lain yang memberikan reportase yang sama, maka sistem juga akan secara otomatis menyebarkan informasi tadi ke semua Wazer. Sehingga, proses konfirmasi kemacetannya pun akan menjadi semakin cepat. Dengan kata lain, proses pemberitahuan kemacetan akan menjadi lebih efektif jika ada 2 atau lebih Wazer yang berada di lokasi yang sama.
Ø  Setelah laporan Wazer diterima
Setelah laporan kemacetan tersebut dikonfirmasi lewat sistem, maka informasi tersebut akan langsung disebarkan ke seluruh Wazer di region tersebut. Setelah itu, Waze akan memberikan solusi atau mencarikan jklur alternative bagi pengguna  untuk menghindari kemacetan yang terjadi pada rute tersebut.
Namun, jika ternyata pengguna tidak dapat menghindari kemacetan tersebut, maka Waze akan menampilkan waktu yang dibutuhkan untuk melewati kemacetan, sekaligus menambah waktu prediksi kedatangan di tujuan. Sistem Waze juga akan terus memonitor lokasi kemacetan. Jika kemudian ada Wazer yang melewati posisi kemacetan tersebut dengan kecepatan normal, maka sistem Waze juga akan menghilangkan notifikasi kemacetan tersebut dari sistem dan menandai bahwa jalan tersebut sudah kembali normal. Namun, sama seperti proses report, butuh 2 atau lebih Wazer untuk benar-benar dapat memastikan kondisi jalan tersebut telah kembali normal.

·         Kelemahan
Seperti aplikasi lain, Waze juga masih memiliki beberapa kelemahan. Waze masih memiliki kelemahan terutama pada map editor. Aplikasi Waze masih belum dapat membedakan antara jalan yang berada di ketinggian yang berbeda. Seperti misalnya jalan yang berada di bawah jalan tol, atau di bawah jalan layang (flyover). Karena sistem GPS yang ada saat ini masih memetakan dari satu sudut pandang 2D saja. Meskipun, teknologi GPS juga terus berkembang, Waze juga sedang dalam tahap pengembangan agar dapat membedakan ketinggian. Terutama karena sistem navigasi kini tidak lagi hanya mengandalkan data GPS saja, melainkan data-data yang dikumpulkan dari Smart City juga dapat memperkaya informasi yang dikembangkan di Waze. Selain itu pada aplikasi Waze ini masih sering terjadi “Gagal Routing”. Hal ini dikarenakan jalan yang sudah terbentuk/ada belum sepenuhnya terkoneksi satu dengan lain.


·         Algoritma Flowchart

Ø  Definisi Algoritma A*
Algoritma A* adalah algoritma pencarian graf/pohon yang mencari jalur dari satu titik awal ke sebuah titik akhir yang telah ditentukan. Algoritma A* menggunakan pendekatan heuristik h(x) yang memberikan peringkat ke setiap titik x dengan cara memperkirakan rute terbaik yang dapat dilalui dari titik tersebut. Setelah itu setiap titik x tersebut dilakukan pengecekkan satu-persatu berdasarkan urutan yang dibuat dengan pendekatan heuristik tersebut. Maka dari itulah algoritma A* adalah contoh dari Best First Search.
                Fungsi Evaluasi f(n) = g(n) + h(n)
                g(n) = jarak untuk menuju n
                h(n) = estimasi jarak dari n menuju goal
                f(n) = estimasi total cost dengan melalui n ke goal

Ø  Terminology Dasar
-          Starting Point, adalah sebuah terminology posisi awal sebuah benda
-          A, adalah simpul yang sedang dijalankan algoritma pencarian jalan terpendek.
-          Simpul (nodes), adalah petak-petak kecil sebagai representasi dari area path-finding. Bentuknya dapat berupa persegi, lingkaran, maupun segitiga.
-          Open List, adalah tempat menyimpan data simpul yang mungkin diakses dari starting point maupun simpul yang sedang dijalankan.
-          Closed List, adalah tempat menyimpan data simpul sebelum A yang juga merupakan bagian dari jalur terpendek yang telah berhasil didapatkan.
-          Harga (cost), adalah nilai yang diperoleh dari penjumlahan nilai G, jumlah nilai tiap simpul dalam jalur terpendek dari starting point ke A, dan H, jumlah nilai perkiraan dari sebuah simpul ke simpul tujuan.
-          Rintangan (unwalkable), adalah sebuah atribut yang menyatakan bahwa sebuah simpul tidak dapat dialui oleh A.

Ø  Pseudocode Penerapan Algoritma A* pada Aplikasi Waze
 Pseudocode Algoritma A* aplikasi Waze dapat dijabarkan sebagai berikut :
1.       Menentukan start point
2.       Memasukkan simpul awal ke OpenList
3.       Memilih simpul tetangga dan menghitung nilai f(x) simpul tersebut dengan f(x) = g(x) + h(x)
4.       Nilai h(x) suatu simpul dikalkulasi dengan cara sebagai berikut :
-          Mendapatkan waktu yang akan ditempuh dari suatu titik ke titik lainnya dengan mengansumsikan kecepatan yang tidak diberikan informasinya oleh para wazers adalah 60km/jam.
-          Mengkonversi kecepatan yang diberitahukan oleh para wazers atau kecepatan asumsi ke dalam m/s
-          Menghitung waktu tempuh dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan rumus kecepatan yaitu jarak = kecepatan * waktu (dalam sekon)

5.       Melakukan pengulangan untuk setiap simpul pada OpenList dan melakukan langkah berikut :
-          Mencari simpul dengan nilai f(x) terkecil pada OpenList
-          Untuk setiap tetangga pada dari simpul dengan f(x) terkecil tersebut dilakukan :
a)       Jika simpul tetangga dari simpul tersebut sudah ada pada CloseList maka simpul tersebut diabaikan
b)      Jika simpul tetangga tersebut belum ada pada OpenList, buat simpul yang sedang diekspan menjadi simpul parent dari simpul tetangga tersebut dan menyimpan nilai f, g, dan h simpul tetangga tersebut.
c)       Jika simpul tetangga tersebut sudah ada pada OpenList, cek jika simpul tetangga tersebut lebih baik, menggunakan nilai g sebagai ukuran. Jika lebih baik, maka ganti parent dari simpul tetangga ini dengan simpul sekarang, lalu lakukan kalkulasi ulang nilai f, g, dan h dari simpul ini
-          Pengulangan dihentikan apabila simpul tujuan telah ditemukan dan OpenList belum kosong

6.       Menyimpan rute secara backward urut mulai dari simpul tujuan ke parent-nya hingga mencapai simpul awal sambil menyimpan simpul-simpul tersebut ke dalam sebuah List atau Array.





Selasa, 14 Januari 2020


CRITICAL REPORT
Imam Sohibbulbet, Dini Destiani Siti Fatimah, “Perancangan Sistem Pakar Masalah Kesehatan Remaja Berbasis Android”.

1.      Field Estabhlisment

·     Kecerdasan buatan atau artificial intelligence adalah salah satu cabang ilmu komputer yang membuat agar mesin ( computer ) dapat berpikir dan bernalar seperti manusia.
·    Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik aktivitas cerdas untuk mengatasi masalah yang biasanya dapat diatasi hanya oleh seorang pakar pada bidang tertentu.
·    Basis pengetahuan adalah inti dari sistem pakar yang merupakan tempat penyimpanan pengetahuan dalam memori komputer, dimana pengetahuan ini diambil dari pengetahuan pakar.
·  Mesin inferensi merupakan otak dari aplikasi sistem pakar. Bagian inilah yang menuntun user untuk memasukkan fakta sehingga diperoleh suatu kesimpulan. Terdapat dua Teknik penalaran (inferensi) yaitu penalaran maju (forward chaining) dan penalaran mundur (backward chaining)
·     Basis data adalah bagian yang mengandung semua fakta-fakta, baik fakta awal pada sistem mulai beroperasi maupun fakta-fakta yang didapatkan pada saat pengambilan keputusan.
·      User interface digunakan untuk media komunikasi antara user dengan sistem yang dirancang.
·    Proses pengujian black box adalah pengujian yang dilakukan dengan cara menguji aplikasi dengan memasukkan data ke dalam form-form yang telah disediakan.

2.      Masalah

·    Remaja menjadi kelompok paling besar yaitu 18% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia, namun kelompok remaja justru yang tidak pernah diperhatikan secara komprehensif dan konsisten.
·  Gabungan efek perubahan hormonal yang dimulai pada pubertas dengan faktor-faktor psikologis dalam berkembangnya kemandirian sering menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada remaja.
·   Kecemasan atas perubahan tubuh,anemia,kebugaran,serta kesehatan wajah seperti jerawat dan komedo sering membuat para remaja merasa canggung.
·    Ketersediaan seorang pakar remaja saat ini sedikit ditemukan, maka perlu dilakukan proses duplikasi dari pengetahuan pakar agar lebih mudah diakses oleh kalangan remaja.
·   Sebagian besar remaja mengalami kebingungan, canggung dan bahkan malu mengungkapkan masalah kesehatan yang dideritanya. Para remaja lebih memilih mencari informasi sendiri tentang masalah kesehatan yang sedang mereka alami.
·    Beberapa penyakit yang dianggap ringan oleh para remaja justru dapat menyebabkan dampak yang berbahaya pada remaja tersebut.

3.      Solusi

·  Dibuat suatu aplikasi sistem pakar berbasis android untuk mendeteksi masalah kesehatan pada remaja berdasarkan gejala yang dialami dan memberikan hasil diagnosis berupa nama penyakit dan solusi penanganan.
·      Penelitian ini juga menerapkan metode pengembangan sistem pakar Expert System Development Life Cycle untuk mengumpulkan pengetahuan kepakaran dan metode pengembangan Rational Unified Process untuk pengembangan aplikasi.
·     Melakukan tahapan wawancara dengan para pakar dan studi literatur kemudian dirumuskan menjadi suatu table akuisisi pengetahuan, lalu direpresentasikan dalam bentuk pohon keputusan.
·      Pada pengembangan mesin inferensi, hasil dari pohon keputusan diproses menjadi aturan-aturan dalam bentuk kaidah produksi dengan menggunakan metide forward chaining
·   Berkolaborasi dengan para stakeholder, spesifikasi-spesifikasi bisnis untuk perangkat lunak, dapat diidentifikasi,, arsitektur garis besar untuk sistem dapat disusulkan dan suatu rencana untuk tahapan-tahapan yang bersifat iterative dan incremental yang berkaitan dengan proyek mualai dikembangkan.
·      Menghaluskan skenario-skenario pengguna yang pada dasarnya bermanfaat untuk mendeskripsikan bagaimana para pengguna akhir dan para actor lainnya akan berinteraksi dengan sistem.
·  Fitur-fitur dan gungsi-fungsi yang sudah dibuat diimplementasikan dalam bentuk kode-kode bahasa pemrograman berorientasi objek tertentu yang dipilih. Kemudian, unit-unit pengujian dirancang dan dieksekusi.
4.      Evaluasi

·      Pada pohon keputusan ditandai dengan huruf y untuk kondisi ya dan huruf t untuk kondisi tidak, serta symbol ( “ ) apabila tidak ada penyakit yang terdiagnosis.
·     Topik masalah gizi pada remaja dijadikan acuan dalam merancang kaidah produksi untuk memudahkan dalam proses pengembangan mesin inferensi.
·     Pengujian yang akan dilakukan pada sistem pakar ini menggunakan metode pengujian black box dan juga pengujian bersama pakar secara langsung.

5.      Kontribusi

·   Membuktikan bahwa penggabungan dua metodologi yaitu metode Expert System Development Life Cycle ( ESDLC ) dan metode Rational Unified Process untuk aplikasi android merupakan ide yang tepat.

6.      Critical Review

·         Good
Sistem pakar guna mendiagnosis gejala masalah kesehatan remaja ini dapat membantu memudahkan masyarakat khususnya pada kalangan remaja untuk dapat melakukan pendeteksian secara dini tentang masalah kesehatan yang biasa terjadi pada remaja beserta solusi penanganannya. Ide sistem pakar dengan berbasis android ini merupakan pilihan yang tepat karena, lebih mudah untuk diakses. Dalam hal ini, melihat sasaran aplikasi yaitu kalangan remaja yang dirasa aktif dalam menggunakan perangkat gadget.

·         Bad
Pada jurnal di bagian implementasi aplikasi kurang digambarkan secara detail setiap desain tampilan halamannya. Desain yang ditampilkan kurang memberikan penjelasan yang lebih memadai. Terlebih sistem pakar yang dibangun dalam aplikasi ini berbasis android, jadi seharusnya bisa lebih merancang tampilan desain yang lebih menarik dan jelas sehingga mudah dipahami oleh sasaran pengguna aplikasi yaitu para remaja.